Minggu, 15 April 2012

REMPAH-REMPAH KHAS INDONESIA


     Kuliner Indonesia memang tidak begitu terkenal dibanding kuliner dari India dengan roti cane dan kuah karinya, Thailand dengan tom yamnya, Jepang dengan sushinya, dan semua kuliner itu memakai rempah-rempah untuk pengolahannya.

     Rempah- rempah sudah di gunakan beribu- ribu tahun yang lalu. Rempah pun menjadi jajahan oleh para penjajah sejak abad 15-16. Aroma khas rempah menjadi daya tarik bagi para pencinta rempah terutama negara Eropa dan Asia. Rempah dapat tumbuh subur di kawasan Tropis, sehingga para kolonial Portugis, Inggris dan Belanda menguasai Asia hanya untuk mejajah rempah pada waktu itu.


     Kekuatan rempah telah memudar bersamaan dengan serbuan para penjajah Eropa yang menemukan, menguasai, dan memperbanyak tanaman rempah.

Rempah Pala dan Cengkih dari Maluku berhasil keluar dari Hindia ke Mauritius di tahun 1770 dan dapat tumbuh dengan subur, berawal dari orang Prancis yang bernama Pierre Poivre berhasil membawa 300 benih rempah cengkih dan 20.000 butir rempah pala. Portugis menanam cengkih, kayu manis, lada, dan pala ke Brazil. Spanyol memeperkenalkan jahe dan kayu manis ke Amerika Tengah. Semua itu membuat rempah tidak sulit lagi untuk di dapat.

Orang india sudah menggunakan rempah-rempah dari Maluku sejak 1.000 tahun yang lalu.

   Maluku adalah Provinsi penghasil cengkih pertama dan terbesar di Indonesia dan Pemerintah Indonesia merencanakan Provinsi Maluku untuk menjadi Provinsi Rempah. Dengan maksud untuk membawa kejayaan dan kesejahteraan untuk para petani. "Kita do'a kan saja menjadi nyata bukan hanya omongan palsu dari Pemerintah".


IMPOR REMPAH YANG DI LAKUKAN PEMERINTAH INDONESIA

       FAO  menyatakan Indonesia adalah Negara penghasil cengkih nomor 1 di dunia, penghasil rempah pala nomor 3 di dunia dan penghasil lada nomor 2 di dunia. Tetapi aneh Indonesia adalah Negara penghasil rempah terbaik dari Negara lain malah meningkatkan dan makin meningkat Impor rempahnya.

Dewan Impor Indonesia mencatat Impor rempah lebih cepat di banding pertumbuhan dari ekspornya. Rempah yang di impor adalah Lada dan Cengkih. Lada di impor dari negara Vietnam, Thailand, Malaysia, China, Jepang dan Belanda. Sedangkan Cengkih di Impor dari Madagaskar, Tanzania,, Singapura dan Vietnam.

SUNGGUH ANEH DAN KELEWATAN PEMERINTAH "APA KATA DUNIA TENTANG NEGARA INDONESIA INI"

     Impor rempah yang di lakukan di tengah produksi dari petani kita yang melimpah berarti ini menunjukkan Kebijakan Permerintah yang tidak memihak petani rempah Indonesia. Tetapi malah memihak petani negara luar.

Empat rempah yang tersohor di dunia:

- LADA/MERICA
   Provinsi Lampung adalah Provinsi penghasil Lada hitam terbesar dan lada putih banyak di hasilkan di Provinsi Bangka.

- CENGKIH
   Provinsi Maluku adalah penghasil cengkih terbesar. Provinsi Ambon juga memproduksi Cengkih tetapi tidak sebesar produksi dari Maluku.

- PALA
      Pala adalah komuditas nomer dua di zaman VOC.

- JAHE
    Kehangatan dari jahe sangat terkenal di benua Eropa. Jahe dapat tumbuh subur di semua wilayah.


Senin, 09 April 2012

INILAH FAKTA YANG TERJADI DI INDONESIA


Kelola Sumber Daya Alam yang Baik dan Bijaksana dong PEMERINTAH




KRISIS PANGAN,mungkin akan TERJADI di INDONESIA...........



   Selama ini Pemerintah Indonesia (Departemen Ekxport Import)-(Departemen Perdagangan) mengutamakan untuk mengimport pangan. Lihat saja :

- Impor BERAS hampir 20 juta ton
- Impor SUSU hampir 70%
- Impor KACANG KEDELAI 65%
- Impor GARAM 65%
- Impor GANDUM 100%
- Impor DAGING 36%
- Impor Sayur Mayur

      Data pertahun tersebut menunjukan bahawa : Pemerintah Indonesia lebih cenderung mensejahterakan kehidupan petani- petani dan nelayan- nelayan luar negeri ketimbang Indonesia. Mungkin Pemerintah Indonesia tidak perduli jika petani/ nelayan di indonesia sampai nangis darah karena makin terpuruknya keadaan mereka. Sedihnya nasib para nelayan dan petani di indonesia yang kurang di perhatikan pemerintah. seharusnya hal semacam ini menjadi PR yang harus di kerjakan dan di pecahkan wajib untuk di laksanakan untuk para pemerintah indonesia.

Mengapa harga beras dan buah impor lebih murah ketimbang lokal :

 "Penyebabnya, pajak beras dan buah impor yang masuk ke Indonesia itu di tanggung oleh Pemerintah sedangkan Pajak dari petani lokal itu di tanggung oleh petani itu sendiri".

Sungguh tidak adil kebijakan pemerintah ini. Kebijakan pemerintah selalu membuat nasib rakyat kecil kurang    sejahtera dan makin terpuruk.

MASIH TERGANTUNG PANGAN DARI IMPOR TAPI BERMIMPI MENJADI PEMBERI PANGAN DUNIA

    Itulah julukan yang pantas untuk pemerintah di Indonesia saat ini. Masih mengandalkan pangan impr tapi berusaha keras untuk bisa mengexpor pangan ke luar negeri.

CUKUPI DULU PANGAN DI INDONESIA, BARU MEMIKIRKAN UNTUK EXPOR. INDONESIA SAJA MASIH KEKURANGAN AKAN PANGAN.

Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan nasib para petani dan nelayan, dengan cara :

- Memberi alat bantu untuk meringankan mereka berkerja.
  Untuk para nelayan diberikan subsidi untuk kapal, dan para petani di berikan subsidi alat pembajak sawah.

- Memberi Lahan yang luas bagi para petani.
   Lahan yang para petani punya mungkin tidak terlalu besar, dan sebagian dari petani menyewa lahan.

- Mengurangi para Investor asing masuk untuk membuat pabrik ataupun perkebunan.

- Mengurangi Jumlah pabrik yang di bangun di pesisir pantai.

_Mengurangi jumlah perkebunan yang ada di Pulau Seluruh Indonesia.